Kamis, 19 Februari 2009

Ribuan Pelayat Berikan Penghormatan Terakhir kepada 8 Suster


Sejumlah pelayat khusyuk berdoa di depan jenazah delapan suster saat disemayamkan di Kapel Biara Charitas, Kamis (19/2). Rencananya, kedelapan jenazah biarawati yang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut akan dimakamkan di Pemakaman Charitas, Jumat (20/2) siang ini.
/

Jumat, 20 Februari 2009 03:49 WIB
Kapel Biara Charitas, Kamis (19/2) siang itu, penuh sesak oleh rombongan pelayat. Pelayat tidak hanya berasal dari kalangan rohaniwan, tetapi juga dari para kerabat dan masyarakat awam.Di depan altar kapel terbaring jenazah kedelapan suster yang tewas akibat kecelakaan maut di Sungai Lubai, Muara Enim, Rabu lalu. Salah seorang suster yang selamat dari kecelakaan tersebut, Silvestra FCh, kemarin mulai sadar.Semua jenazah dibalut dengan pakaian kebesaran mereka sebagai biarawati dan disemayamkan di dalam peti jenazah putih yang diukir dengan gambar dan simbol agama Katolik.”Saya ingat betul, almarhum suster Venita FCh dan almarhum suster Benedikta FCh memberikan pelukan kepada saya sesaat sebelum mereka masuk ke mobil. Ternyata, itu adalah pelukan perpisahan dari mereka berdua,” kata suster Monika FCh, sahabat kedua suster itu.Menurut suster Monika, pelukan itu diberikan karena dirinya tidak bisa turut melayat ibunda suster Benedikta ke Martapura, OKU Timur. Semasa hidupnya, kedelapan suster ini berkiprah di bidang yang berbeda-beda, tetapi semuanya bersinggungan dengan masyarakat.Suster Benedikta FCh adalah guru SD dan SMP Yos Sudarso, Belitung. Suster Aurella FCh bergiat di Yayasan Purba Danarta, Palembang. Suster Venita FCh menjadi anggota staf Biara Theresia di RS Charitas, suster Yose FCh berkiprah membina anak-anak putus sekolah dan anak jalanan di Palembang, suster Laurensiana FCh mengurus panti jompo di KM 7 Palembang, susterGermanda FCh menjadi perawat di RS Charitas, suster Mariana FCh bergiat di Kapel Charitas, dan Suster Evilla FCh melayani tugas rohani di RS Charitas.Di luar kapel, ratusan karangan bunga dari pengirim di seluruh Tanah Air berjejer di sepanjang koridor. Di dalam kapel terpancar nuansa kesedihan pelayat. Ribuan doa terucap di depan jenazah, mengiring kepergian mereka menghadap Sang Pencipta.

Tidak ada komentar: